13 Sept 2010

Islam...Dari tulisan ke Kenyataan ...Lagi!

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (hadits)

Tiga puluh satu tahun setelah dilaluinya dalam PEGABDIAN, KERJA, KARYA, yang luar biasa.

Bila kemudian di hari itu ia hendak bicara, itu sudah semestinya.

Ia hendak bicara atas apa yang telah dilakukannya, sebagai sebuah wasiat untuk anaknya- dan para cucunya- yang akan meneruskan KEPEMIMPINANNYA.





“Aku Sudah Diambang Kematian……








Tapi Aku Berharap Aku Tidak Kawatir, Karena Aku Meninggalkan Seseorang Sepertimu.

Jadilah Seorang Pemimpin Yang Adil, Shalih Dan Penyayang.

Rentangkan Pengayomamu Untuk Rakyatmu, Tanpa Kecuali,

Bekerjalah Untuk Menyebarkan Islam.

Karena Sesungguhnya Itu Merupakan Kewajian Para Penguasa Di Muka Bumi.

Dahuluklan Urusan Agama Atas Apapun Urusan Lainnya.

Dan Janganlah Kamu Jemu Dan Bosan Untuk Terus Menjalaninya.

Janganlah Engkau Angkat Jadi Pegawaimu Mereka Yang Tidak Peduli Dengan Agama, Yang Tidak Menjauhi Dosa Besar, Dan Yang Tenggelam Dalam Dosa.

Jauhilah Olehmu Bid’ah Yang Merusak.

Jagalah Setap Jengkal Tanah Islam Dengan Jihad.

Lindungi Harta Di Baitul Maal Jangan Sampai Binasa.

Janganlah Sekali-Kali Tanganmu Mengambil Harta Rakyatmu Kecuali Dengan Cara Yang Benar Sesuai Ketentuan Islam.

Pastikan Mereka Yang Lemah Mendapatkan Jaminan Kekuatan Darimu.

Berikanlah Penghormatanmu Untuk Siapa Yang Memang Berhak.”

“Ketahuilah, Sesungguhnya Para Ulama Adalah Poros Kekuatan Di Tengah Tubuh Negara, Maka Muliakanlah Mereka.

Semangati Mereka.

Bila Ada Dari Mereka Yang Tinggal Di Negeri Lain, Hadirkanlah Dan Hormatilah Mereka.

Cukupilah Keperluan Mereka.”

“Berhati-Hatilah, Waspadalah, Jangan Sampai Engkau Tertipu Oleh Harta Maupun Tentara.

Jangan Sampai Engkau Jauhkan Ahli Syari’at Dari Pintumu.

Jangan Sampai Engkau Cenderung Kepada Pekerjaan Yang Bertentangan Dengan Ajaran Islam.

Karena Sesungguhnya Agama Itulah Tujuan Kta, Hidayah Itulah Jalan Kita.

Dan Oleh Sebab Itu Kita Dimenangkan.”

“Ambilah Dariku Pelajaran Ini.

Aku Hadir Ke Negeri Ini Bagaikan Seekor Semut Kecil.

Lalu Allah Memberi Nikmat Yang Besar Ini.

Maka Tetaplah Di Jalan Yang Telah Aku Lalui.

Bekerjalah Untuk Memuliakan Agama Islam Ini, Menghormati Umatnya.

Janganlah Engkau Hamburkan Uang Negara, Berfoya-Foya, Dan Menggunakannya Melampaui Batas Yang Semestinya.

Sungguh Itu Semua Adalah Sebab-Sebab Terbesar Datangnya Kehancuran.”


Dan Muhammad Al Fatih ( Salahudin) yang bukan berasal dari Bangsa Arab itu pun Wafat pada 4 Mei 1481 pada umur 52 tahun.

Semoga dalam waktu dekat bangsa yang bukan Arab saat ini….mampu mengembalikan Islam dari tulisan ke dalam kenyataan. LAGI!!!

No comments:

Post a Comment

Jazakumullah Atas Komentarnya.